Selasa, 31 Juli 2012

Vertigo dan dizzines si pusing berputar.

Vertigo merupakan gejala yang banyak di jumpai di masyarakat, penyakit ini hilang timbul dan kadang kala menjadi kronis atau berkepanjangan. Gejala akut dapat menjadi kronis bila tidak diatasi secepatnya.
Gejala vertigo terkadang mirip dengan gejala dizzines, keduanya berupa pusing berputar, kadang disertai mual dan muntah, tetapi pengobatan keduanya berbeda dikarenakan penyebabnya juga berbeda.
Dokter spesialis saraf dapat membedakan keduanya untuk memberikan pengobatan yang tepat.
Penyebab vertigo umumya oleh karena :
1. Stroke.
2. Gangguan sisitim vestibuler (keseimbangan).
3. Gangguan pembuluh darah leher.
4. Transient Ischemic Attack.
5. Ansietas (kegelisahan).
6. Jepitan saraf leher.
7. Migrain.
8. Tumor daerah kepala.
9. Obat-obatan yang tidak sesuai.

Vertigo yang sifatnya akut lebih mudah ditangani dibanding vertigo kronis, tetapi vertigo kronis pun bisa diobati dengan pengobatan dan latihan-latihan rutin.



Senin, 23 Juli 2012

Pusing : sakit kepala atau vertigo?


“Kenali nyeri kepala anda”
Pada masyarakat umum sering disebut sebagai “pusing”. Kata pusing di sini sering berarti banyak hal, bisa rasa melayang, rasa berputar atau nyeri kepala.
Nyeri kepala adalah sakit atau rasa tidak nyaman di dalam atau disekitar tulang kepala termasuk nyeri dibelakang mata, wajah dan sambungan antara tengkuk dengan bagian belakang kepala.
Nyeri kepala sering di salah artikan sebagai akibat tingginya kolesterol dalam darah. Umumnya orang menderita nyeri kepala kronis mereka memeriksa kadar kolesterol darahnya dan didapatkan kadar kolesterol yang lebih diatas normal, akhirnya mereka menyalahkan kolesterol sebagai penyebabnya. Sesungguhnya pada literature tidak pernah disebutkan kolesterol tinggi sebagai penyebab nyeri kepala. Jadi faktor tingginya kolesterol pada orang yang menderita nyeri kepala hanyalah kebetulan belaka.
Beberapa orang menganggap mereka memiliki migirain, tapi setelah diperiksa dengan teliti ternyata tidak, sehingga pencegahan nyeri kepala tidak berhasil.
 Bahkan banyak orang  dewasa bahkan anak-anak merasakan rasa mual atau tidak nyaman di perut, ternyata mereka menderita migrain.
Nyeri kepala terdapat puluhan bahkan ratusan jenis, bahkan gejala satu sama lain hampir mirip, disini dibutuhkan kejelian dokter untuk memilah-milah jenis nyeri kepala yang diderita pasien sehingga pencegahan dan obat yang diberikan lebih tepat. Serangan nyeri kepala bervariasi dari derajat ringan sampai berat, dapat disertai mual, muntah, vertigo (pusing berputar), kesemutan, kelumpuhan bahkan gangguan kesadaran. Efek nyeri kepala ini menimbulkan akibat negatif terhadap perkerjaan dan lingkungan sekitar  seperti mudah marah, sulit konsentrasi, tidak dapat berpikir jernih, sulit tidur, depresi sehingga mengurangi produktifitas dan menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari.
Sering terjadi  saat serangan, penderita makan obat dan nyeri kepala hilang, jika hal ini berulang-ulang terjadi, bisa mengakibatkan “drug overuse”  dimana obat tersebut menjadi pencetus nyeri kepala.
Secara garis besar nyeri kepala dibedakan menjadi nyeri kepala primer (tanpa kelainan struktural kepala) dan nyeri kepala sekunder (ada penyebab lain sebagai pencetus).
Nyeri kepala primer yang sering ditemukan adalah nyeri kepala tipe Tegang, Migrain, Klaster dan hemikrania Paroksismal.
Nyeri kepala sekunder yang sering dijumpai antara lain akibat dari Tumor, Stroke, Trauma, Infeksi, sinusitis, gangguan tulang leher, terkadang pula gangguan visus mata.

Gejala kegawat daruratan nyeri kepala antara lain nyeri kepala yang timbul disertai penyakit sistemik akut, nyeri kepala yang pertama atau paling berat, nyeri kepala kronis yang sulit diobati, timbul pertama kali pada usia diatas 50 tahun, timbul nyeri mendadak hebat, nyeri kepala yang progresif memburuk, nyeri kepala dengan demam, mual dan muntah, kaku kuduk dan kelumpuhan, nyeri kepala baru penderita kanker atau virus imunodefisiensi.

Untuk menentukan jenis nyeri kepala, yang berhubungan dengan terapi selanjutnya, dokter membutuhkan Tanya jawab yang jeli, pemeriksaan fisik kepala, mata, bahu dan pemeriksaan saraf-saraf lain.
Kadang dibutuhkan pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi seperti CT Scan atau MRI, EEG (elektroensefalography) maupun EMG (electromyography).
Fungsi pengobatan nyeri kepala adalah untuk mencegah disabilitas (gangguan pekerjaan & emosi), mencegah Perburukan yang kadang menjadi nyeri kepala kronis, dan yang paling penting adalah deteksi sedini mungkin penyebab sekunder.